NASIONAL
Versi Kemendikbud Beda dengan
Pemprov
Perbedaan itu terjadi hampir di
seluruh provinsi. Salah satunya di Sumatera Utara (Sumut). Versi Kemendikbud
ada 641 murid SMA dan sederajat yang tidak lulus. Versi Dinas Pendidikan Sumut,
yang tidak lulus 2.948 siswa. Kasus serupa terjadi di Jawa Timur (Jatim). Versi
Kemendikbud ada 56 siswa yang tidak lulus. Sedangkan versi dinas pendidikan
setempat ada 154 siswa yang tidak lulus. Perbedaan data berpotensi merugikan
pelamar SNMPTN. Bukan tidak mungkin ada pelamar SNMPTN yang diyatakan lulus,
padahal dia tidak lulus SMA.
Di internal Kemendikbud sendiri,
kabar perbedaan data kelulusan siswa ini masih belum direspons secara serius.
Padahal, data ketidaklulusan yang berbeda terjadi di banyak provinsi. Seperti
di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH)
Kemendikbud, Ibnu Hamad, masih belum tahu adanya data ketidaklulusan siswa
berbeda. ”Kita masih pakai data disampaikan pak Menteri Kamis lalu (23/5),”
kata guru besar ilmu komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu.
Ibnu lantas menyampaikan penjelasan
singkat dari Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik
Hanafi. Dalam pesan singkatnya, Taufik mengatakan, seharusnya tidak boleh
ada perbedaan antara data dari Kemendikbud dengan data di pemprov. Sebab,
data di pemprov itu sumbernya dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud.
Inspektur Jenderal (Irjen)
Kemendikbud Haryono Umar saat dihubungi tadi malam, terkesan kaget mendengar
ada perbedaan data kelulusan siswa antara yang disampaikan Kemendikbud dengan
pemprov. ’Data siswa yang tidak lulus itu krusial. Bukan data main-main, taruhannya
masa depan masyarakat,” ujar mantan pimpinan KPK itu.
Haryono mengatakan atas kejadian
ini, Kemendikbud harus bertanggung jawab. Sebab, urusan kredibilitas UN 2013
benar-benar dipertaruhkan jika saja untuk urusan data kelulusan siswa sampai
banyak versi.
Dia lantas mengatakan, dari hasil
investigasi UN beberapa waktu lalu, ada banyak rekomendasi intinya untuk
perbaikan pelaksanaan. Meskipun akhirnya masih satu poin disampaikan
Mendikbud Mohammad Nuh, yakni pencopotan dari jabatan Kabalitbang Kemendikbud
Khairil Anwar Notodiputro.
Haryono mengatakan, rekomendasi
lain dari investigasi itu adalah Kemendikbud harus berdiskusi atau menjalankan
pertemuan dulu bersama dengan beberapa pihak terkait sebelum mengumumkan hasil
kelulusan UN. Pihak disebut tadi beragam, mulai dari Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) hingga pemprov.
”Jika dulu ada diskusi dulu antara
Kemendikbud, BSNP, dan pemprov, tentu tidak ada perbedaan data seperti ini,”
kata Haryono. Dia berharap ada segera penuntasan urusan kisruh perbedaan data
kelulusan ini. Namun sampai saat ini, Haryono belum ada agenda pembahasan di
internal pimpinan Kemendikbud terkait perbedaan data itu.
Sampai saat ini muncul banyak
dugaan kenapa data kelulusan berbeda antara versi Kemendikbud dengan
pemprov. Pertama, Kemendikbud sengaja menekan jumlah angka ketidaklulusan
supaya kisruh UN tidak semakin kentara.
Kedua, data disampaikan BSNP (selaku
pelaksanan UN) berbeda antara untuk Kemendikbud dan untuk pemprov. Ketiga,
jumlah ketidaklulusan di pemprov menggelembung karena banyak penambahan keputusan
ketidaklulusan di internal sekolah dengan sejumlah alasan.
Kasus perbedaan data kelulusan ini
menambah panjang daftar kelemahan UN 2013 untuk jenjang SMA sederajat.
Kelemahan dimulai dari percetakan naskah ujian yang tidak tepat waktu.
Kemudian pelaksanaan UN diundur untuk sebelas provinsi. Lalu, banyak kasus
kekurangan naskah ujian, lembar jawaban komputer, hingga lembar jawaban yang
tipis dan mudah rusak jika dihapus.
Besok Diumumkan
Di sisi lain, jadwal pengumuman
hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) maju. Dari
rencana diumumkan Selasa (28/5), maju menjadi besok (27/5). Pelamar SNMPTN bisa
melihat pengumuman melalui internet sekitar pukul 18.00 atau di media massa
keesokan harinya.
”Data di upload ke internet
setelah ada konferensi pers dengan media masa di ITB (Institut Teknologi Bandung,
red),” kata Ketua Umum Panitia SNM PTN 2013 Akhmaloka, kemarin. Konferensi pers
hasil SNMPTN 2013 digelar sekitar pukul 15.00. Soal adanya perbedaan data
kelulusan UN, Akhmaloka menegaskan semua itu tidaklah berpengaruh. ”Panitia
SNMPTN dapat data resmi dari Kemendikbud. Kami tidak mengumpulkan data dari
provinsi-provinsi,” seru Akhmaloka. Rektor ITB itu mengatakan, panitia sedang
konsentrasi menyaring pelamar SNMPTN yang sebelumnya sudah di-ranking. Jika
ada siswa yang masuk daftar ranking tetapi tidak lulus ujian nasional (UN),
namanya langsung di-drop alias tidak diterima. Untuk mengatasi pontesi
ada siswa lulus SNMPTN tetapi bersangkutan tidak lulus SMA, panitia punya
cara. Yakni, seluruh pelamar wajib membawa bukti kelulusan ketika mendaftar
ulang pada 18-19 Juni mendatang. ”Pokoknya yang boleh kuliah itu yang sudah
lulus atau menamatkan SMA atau sederajat,” tegasnya.
Dari catatan panitia, jumlah pelamar
SNMPTN 2013 mencapai 780 ribuan. Sedangkan kuota tersedia sekitar 132 ribu
kursi mahasiswa baru. Bagi yang tidak lulus SNMPTN, masih punya peluang kuliah
di kampus negeri lewat jalur tes tulis atau SBM PTN (seleksi bersama masuk
perguruan tinggi negeri).